Jumat, 28 November 2008

beRtahAn

Di saat kenyataan hidup begitu sulit sehingga kita merasa tak bisa memikulnya lagi, apa yang bisa membuat anda bangkit kembali untuk mencoba bertahan? Lalu terus berjuang? Apa yang bisa membuat kita tetap bertahan di jalan ini?

Satu hal yang pasti, keyakinan yang kuat, bahwa sesulit apapun hidup ini, kita pasti bisa melewatinya. Karena kita tak pernah sendirian. Alloh bersama kita, Dia akan memberi kekuatan melalui doa kita. Itulah yang membuat kita bisa tetap bertahan.

Lalu, kehadiran orang –orang yang mencintai kita. Terkadang hal -hal yang dianggap sepele, bisa membuat kita bertahan. Bertahan, dan terus bertahan. Perhatian, doa, dan cinta dari orang -orang terdekat, adalah salah satu sumber kekuatan kita. Kita merasa berarti, merasa dicintai, dibutuhkan, sehingga kita mengerahkan segenap energi kita untuk melanjutkan hidup. Melanjutkan perjuangan, yang tak akan pernah ada ujungnya sampai kita mati.

Sebab kuat itu bukan pada saat kita bisa mendapatkan, namun saat kita bisa memberi. Kuat bukan saat kita bisa memenangkan segala kompetisi dalam hidup, tapi saat kita jatuh lalu bangkit kembali untuk bertahan dan melanjutkan perjuangan.



6 kebutuhan mendasar cowo' n cewe' --------->


1. cewe' butuh perhatian, & cowo' butuh kepercayaan
2. cewe' butuh pengertian, & cowo' butuh penerimaan
3. cewe' butuh rasa hormat, & cowo' butuh penghargaan
4. cewe' butuh kesetiaan, & cowo' butuh kekaguman
5. cewe' butuh penegasan, & cowo' butuh persetujuan
6. cewe' butuh jaminan, & cowo' butuh dorongan

mAniZ"

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)



peRcayA gA peRcayA ..

tP yG jeLaz ...
CINTA IS TAII_KUDCIINKK RASA CHOCOLATE

Rabu, 19 November 2008

tUgaZ aKhiR sEmeStEr ...

Udah mau UAS nich, gila aja .. banyak bgt tugaz yg muzty dikumpulin. Bahasa Indonesia yg suruh nyari nyari hikayat lah, ini lah, itu lah. Gila !!! Mank tU semua gak butuh duit apa ?
Teruz tugaz Seni Budaya .. suruh buat patung plastik, gambar, kliping ..
UuuUuuuccCcccHHhhhhhhhh .............................................................

CUPEe ' !!!!

Udah gitu tgl 5 UAS .. belajar teruzz ......
Oia,yg muzty dipelajari jg buanyaakkk bwgt .
Masa' dari bab 1 mpe bab 3 ,?
nasib" ..

Tetep semangat ja dweh ...

Senin, 17 November 2008

Minggu yang lalu berita yang paling penting adalah kemerosotan kurs rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menimbulkan keresahan di pasar uang. Kurs rupiah terhadap dolar AS menurun ke arah Rp 9750 dan IHSG menurun ke arah 1000 dan ada kecemasan ambang pintu 1000 dilalui ke bawah. Syukur setelah pimpinan BI dan Pemerintah berembug dan BI mengadakan intervensi maka kurs rupiah menguat sedikit lagi.
Masalahnya apakah gejala penurunan kurs rupiah itu cermin sendi-sendi ekonomi (economic fundamentals) melemah? Ini tidak demikian. Suatu panel diskusi Bank BCA dengan pembicara Dr. Chotib Basri, Dr. Raden Pardede, Lin Chee Wei dan Dr. Cyrillus Harinowo (Komisaris Utama BCA) menyuarakan nada optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia. Laju pertumbuhan PDB tahun ini bisa meraih 6% (kebanyakan perkiraan sekitar 5,5%). Dr. Chotib Basri juga menyebut bahwa menurut angka-angka Januari-Februari 2005 investasi dan ekspor (juga non-migas) sudah tampak pulih. Tetapi, masalah melemahnya kurs rupiah juga sempat dibicarakan.
Gejala yang serba aneh adalah mengapa kurs rupiah melemah sedangkan cadangan devisa yang ada di Bank Indonesia masih utuh, bahkan meningkat sedikit, melebihi $ 36 milyar? Ada beberapa sebab yang dikemukakan.
Pertama, yang dilihat sebagai “biang keladi” adalah dua BUMN besar, terutama Pertamina, juga PLN. Kebutuhan Pertamina akan devisa untuk mengimpor minyak mentah dan produk untuk pasar dalam negeri adalah besar sekali, terutama setelah harga minyak bumi naik sampai di atas $ 50 per barrel. Tetapi, penerimaan devisa dari ekspor minyak dan gas bumi sangat besar juga? Benar. Akan tetapi rupanya ada dua pasar yang tidak bersambungan. Oleh undang-undang baru maka penerimaan pemerintah dari kontrak-kontrak bagi hasil (sekarang) langsung disetor oleh kontraktor (asing) ke pemerintah lewat Bank Indonesia. Dulu diterima oleh Pertamina, dan Pertamina menggunakan sebagian devisa itu untuk mengimpor keperluannya. Sekarang Pertamina harus membeli devisa demikian di pasar (devisa) umum, yang tidak (langsung) dipasok oleh devisa yang diterima Bank Indonesia itu. Maka devisa demikian memperkuat cadangan devisa akan tetapi di pasar devisa umum timbul kelebihan permintaan yang menyebabkan kurs rupiah melemah. Peraturan baru ini tidak mengganggu ketika harga minyak bumi masih normal. Maka yang menjadi sebab persoalan adalah peraturan yang memisahkan pasar valuta asing menjadi dua. Ini sekarang sudah diperbaiki. Pertamina sekarang bisa membeli devisanya langsung dari supply yang dikuasai oleh Bank Indonesia.
Kelemahan nomor dua adalah bahwa Bank Indonesia telah lamban mengendalikan peredaran uang (ukurannya adalah uang primer atau M-zero) sesuai dengan batas kewajaran ekspansi. Rumus sederhana adalah bahwa laju pertumbuhan M-zero tidak boleh melebihi laju pertumbuhan PDB plus tingkat inflasi (misalnya 5,5+7=12,5%). Kelebihan likuiditas timbul di masyarakat. BI sendiri sempat membeli SUN sehingga sebetulnya menginyeksikan rupiah di peredaran. Ini cenderung meningkatkan laju inflasi (mencapai 8,8% y-o-y, di bulan Januari-Februari).
Inflasi yang cenderung meningkat ini memecut inflationary expectations, dan Bank Indonesia sadar mengenai ini. Soalnya, apakah BI ada “kelalaian” sampai pertumbuhan uang primer melampaui batas kewajaran? Bank Indonesia mungkin menangkis bahwa BI tidak selalu mampu mengendalikan jumlah uang primer ini. Misalnya menjelang Lebaran selalu ada peak karena kecenderungan di masyarakat. Besar giro dari para deposan tidak bisa langsung dikendalikan oleh BI. Akan tetapi, secara normal bulan April ini bukan peak season, dan kelebihan likuiditas harus bisa diserap oleh BI lewat operasi pasar.
Dalam hal ini pengamat juga melihat suatu “kelalaian” dalam management monetary policy BI. BI tampak segan untuk segera menaikkan tingkat bunga karena takut memperparah situasi untuk sektor riil (tingkat bunga kredit terpaksa juga naik yang akan menyulitkan sektor riil). Neraca untung-rugi BI sendiri juga akan terpengaruhi kalau tingkat bunga naik. Demikian juga APBN. Maka ada conflict of interest dalam management monetary policy. Tingkat bunga deposito, dilihat dari kepentingan deposan, menjadi negatip (in real terms, artinya dibandingkan tingkat inflasi). Maka ada kemungkinan pemboyongan dana masyarakat dari bank dalam negeri ke rekening dolar di bank luar negeri. Ini juga ikut melemahkan kurs rupiah.
Pada akhir minggu maka oleh karena intervensi Presiden (yang ikut menjadi gusar) dan koordinasi antara otoritas moneter Bank Indonesia dan Pemerintah maka persoalannya bisa diselesaikan. Bukti bahwa “independensi Bank Indonesia” tidak otomatis menjamin amannya pelaksanaan monetary policy.